Puisi, Kriptograpi dan Budaya Wen

Oleh: Deri Hudaya


IMMORTALIZING WEN CULTURE WITH THE CUTEST CAT COIN IN WEB3



I fucking love wens
Wens mean you are wanted
Even if it is anon internet bros
Wens means they look forward to my shit
Even if some just want to dump my ass
Wens mean I am blessed enough to give
Even if most of them don’t give a damn

So to all you wen bros
I am sorry if I get pissed
Just like you to me
This annoyance is born from love
Yes I know you love me
Even if you don’t say it

So keep the wens coming
I will dance along
And you will play with me
Hopefully we will tango and
Wen forever more


<3 Meow

 

Puisi di atas berjudul A Love Letter to Wens Bros yang diunggah akun @Meowew di Twitter. Puisi tersebut memotret  pikiran para trader dan investor kripto. Wen berasal dari kata when, kapan. Pengguna kripto, setelah membeli satu aset kripto pasti dibayangi pikiran: kapan nilainya naik berlipat-lipat; kapan dirinya jadi kaya; kapan mendapat bonus airdrop—kripto yang dibagi-bagi gratis; dst.

Aset kripto yang ada di blockchain, memang menawarkan keuntungan yang berkali lipat. Harga aset kripto sangat fluktuatif. Volatilitas yang tinggi dapat memberikan peluang bagi para trader untuk mengambil keuntungan dari perubahan harga yang cepat.

Banyak penggemar kripto yang membeli aset murah, baru muncul, dengan harapan aset tersebut akan bernilai ribuan kali lipat di kemudian hari. Bahkan tidak sedikit penggemar kripto yang membeli koin-koin meme, dengan ikon gambar lucu—seperti anjing, kodok, dst.—dengan harapan serupa. Koin meme tidak memiliki fundamental bisnis yang jelas. Tapi pemiliknya, para influencer, dan penggemarnya bisa menunjukkan bahwa koin meme yang cuma omong kosong, ternyata bisa membuat seseorang menjadi kaya tiba-tiba. Doge, Shiba Inu, dua koin meme dengan ikon anjing adalah koin meme yang legendaris di bursa kripto. 

Biasanya koin meme dibuat oleh sosok anonim dan dikaitkan dengan sosok legitimate. Shiba Inu misalnya, dibuat oleh Ryoshi (yang kemudian dikait-kaitkan dengan Vitalik Buterin dan bahkan kemudian Elon Musk). Ia bisa membayar influencer dunia untuk menarasikan koin Shiba. Influencer kecil-kecilan pun, yang tersebar di sejumlah negara bisa ikut-ikutan menarasikannya. Tranding pun terjadi dan terbentuklah komunitas Shiba yang berisi penggemar fanatik koin meme tersebut. Harga Shiba yang fundamental bisnisnya kosong jadi punya nilai. Bahkan di Marketcap saat ini koin meme tersebut masuk 20 koin kripto teratas.

Belakangan, 2023 menjelang 2024, jaringan Solana banyak meluncurkan koin meme. Beberapa pengguna jaringan Solana mendapat airdrop yang nilainya tak masuk akal ketika dijual pada waktu yang tepat. Sejumlah koin omong kosong, bisa jadi milyaran rupiah. Kasus inilah yang melatari budaya Wen.

Puisi A Love Letter to Wens Bros tidak hanya memotret fenomena itu, membagikannya di akun Twitter. Pemiliknya lantas mengabadikannya jadi karya seni NFT. Lalu, ia membuat puisi tersebut jadi koin meme di jaringan Solana, dapat dikatakan bahwa; Wen koin meme yang jumlah maksimalnya 1 Triliun adalah pecahan-pecahan dari puisi A Love Letter to Wens Bros. Wen menyebutnya sebagai The First Community Coin Based on a Fractional NFT. Wen dengan ikon gambar kucing, bukan anjing—ikon yang melekat pada koin meme legendaris di koin kripto. Seperti kita tahu, anjing dan kucing adalah binatang yang bertentangan. Meski kedua-duanya binatang rumahan, yang dekat dengan manusia, tapi ada antagonisme di antara keduanya.

Apabila koin meme umumnya hanya mengandalkan narasi di media sosial, tanpa fundamental apa pun selain memanfaatkan trending, koin Wens menciptakan narasinya sendiri, punya potret sosial yang melekat padanya. Selain itu ada indentitas eksperimental yang melekat pada latar belakangnya. Sekalipun demikian, pembuatnya tetap menyadarkan bahwa semua ini tentang omong kosong: Wens means they look forward to my shit.

2024

Komentar